Salam Metal Satu Jari,.. itulah
simbol dari acara metal yang bertajuk "TITIK NOL, Approach DEEN Avoid
Sins" ,.. kali ini saya membagikan artikel bacaan yang saya dapat dengan
copy paste saya dari blog yang beralamat :
http://rootslinenews.blogspot.com
,. memang benar komunitas baru metal ini menjadi suatu hal gempar yang
membuat pro dan kontra antar para kaum metal head Indonesia bahkan
mungkin dunia,.. Apa sih sebenarnya Slogan Komunitas Ini ,.. mengapa
mereka menggunakan simbol salam metal satu jari,.. mungkin dari sedikit
artikel yang saya dapat ini menjadikan tambahan wawasan bagi kita arti
sebenarnya "Salam Metal Satu Jari",.. Intinya jangan kita memaki,
menuduh, menfitnah sesuatu yang kita sendiri tidak tahu asal muasal,
latar belakang dan permasalahan yang kita rasa,.. semoga ini adalah awal
suatu next generation perkembangan musik tanah air,.. dan bukan suatu
orasi yang memecah belah persatuan bangsa kita terutama di komunitas
Metal di Indonesia,.. wew ,.. neh sekilas bacaan tersebut : ,...
TITIK
NOL adalah judul acara pertama dari rangkaian 10 kota tour Approach
DEEN Avoid Sins. Approach DEEN Avoid Sins memiliki arti Mendekati Agama
Menjauhi Dosa. Untuk penilaian tampilan dan bentuk musik, mainstream
memang tidak berhak untuk menentukan selera publik. Tetapi tidak bisa
dipungkiri adanya pernyataan mainstream bahwa komunitas musik
underground identik dengan trend minuman alkohol, ganja dan narkoba.
Karena memang benar begitu adanya.
Sebagaimana juga di banyak
lingkungan lain yang lebih mainstream, komunitas underground juga tidak
luput dari pengaruh trend pergaulan sex bebas. Di mana perzinahan
dibenarkan dengan segala upaya pencegahan atas dua konsekuensinya: hamil
atau penyakit kelamin. Bagaimanapun, tidak semua orang dalam komunitas
underground ini menelan mentah-mentah pengaruh budaya barat, apalagi
yang membentur sisi keimanan/keyakinan dalam beragama. Sejak masa awal
musik underground mulai berpengaruh di sini (di Indonesia), selalu ada
musisi-musisi yang tidak pernah mencintai musik melebihi agama.
Dan
seterusnya akan berlanjut demikian, karena memang agama merupakan
bagian dari kehidupan sosial di sini. Acara TITIK NOL ini adalah bukti
nyata atas keberadaan musisi-musisi tersebut. Seluruh musisi yang
terlibat dalam acara ini adalah juga penggagas, penyandang dana dan
pengisi acara. Agama adalah urusan pribadi yang sensitif bagi
masing-masing individu manusia. Maka berbagai macam pernyataan
anti-agama atau bahkan pelecehan terhadap agama, adalah perbuatan yang
membentur urusan pribadi yang sensitif itu.
Acara yang
diselenggarakan pada tanggal 25 Juli 2010 bertempat di Outdoor Bulungan,
Jakarta Selatan merupakan reaksi dari adanya sikap anti-agama di dalam
komunitas underground, yang bersifat langsung maupun yang dikemas
sedemikian rupa dalam karya dan rangkaian kata-kata. Adanya pendapat
yang kontra dengan acara ini adalah dari mereka yang belum menyadari,
bahwa justru sikap anti-agama lah yang “membawa-bawa” urusan agama dalam
bermusik, dengan cara menentang nilai-nilai agama. Maka acara ini
adalah pernyataan langsung, bahwa kalau ingin bermusik tidak perlu
menentang agama.
Acara ini untuk umum, tidak dibuat khusus untuk
orang-orang yang setuju dan sudah mengerti agama saja. Sebagaimana
layaknya di banyak acara umum lain yang memperhatikan kualitas moral,
etika dan menjaga kelancaran acara, maka kebijakan NO DRUGS, NO ALCOHOL,
NO MARIJUANA, NO SEX ATTITUDE diterapkan di area lokasi acara.
Komunitas Metal Satu Jari
Seperti
hingar bingar beberapa waktu lalu, Urban Garage Festival Alhamdulillah
telah melahirkan warna sendiri dalam ruang distorsi di blantika musik
Indonesia. Melalui acara tersebut, tidak hanya lahir musisi cadas, tapi
juga musisi yang berevolusi dalam attitude dan prinsip. Mereka telah
membuat tradisi baru yang lebih dari sekedar musik. Acara yang digawangi
oleh Komunitas Berandalan Puritan bekerja sama dengan Mogerz Infantry
tersebut. Sukses membuat banyak orang ‘melirik’ dengan dinamika pro dan
kontra-nya. Tapi apapun yang terjadi the show must go on!
Setelah
pembubaran Berandalan Puritan oleh The Roots Of Madinah. Banyak
kekecewaan dan kritik juga pertanyaan lainnya dari para penghuni jagat
raya musisi musisi puritan ini!. Tidak hanya The Roots Of Madinah yang
banyak dihinggapi kritik dari jaringan ini atas sikap ‘pembubaran’
Berandalan Puritan, tapi semua proses dalam jaringan puritan ini telah
cukup menjadi perhatian serius dari beberapa musisi – musisi senior
seperti Tengkorak, Purgatory hingga ‘Dewa’nya Metal Indonesia yaitu
Irfan Rotor Sembiring.
Arif Attack salah satu frontman The
Roots Of Madinah ketika di konfirmasi berulang kali mengatakan bahwa
Berandalan Puritan tidak pernah bubar, hanya coba mengganti nama dan
label saja. Karena nama tersebut di pihak lain masih ada yang mengklaim
dengan berbagai macam alasan.
Wawan vokalis Aftermath termasuk yang mengkritik keras perihal ‘pembubaran’ Berandalan Puritan tersebut.
“Saya
termasuk orang yang kecewa dengan keputusan tersebut” begitu statemen
Wawan ketika di temui di Café Rock Roll Pizza Bekasi dalam acara
Silaturahim Trigger Record beberapa waktu lalu.
Dan sikap ini
juga diikuti oleh beberapa supporter seperti rapper pendatang baru
Salameh Hamzah hingga beberapa clothing yang selalu menjadi sponsor
penting dalam komunitas ini seperti End One Clothing dan sebagainya.
Thufail Al Ghifari juga lebih banyak memilih tidak bicara ketika ditanya mengenai proses pembubaran Berandalan Puritan tersebut.
Mogerz Bukan Fans Club Purgatory lagi
Di
sisi lain, informasi juga masuk dari band metal Purgatory. Setelah
beberapa tahun ini Purgatory selalu diidentikan dengan sebuah komunitas
bernama MOGERZ yang lebih banyak dikenal sebagai fans club Purgatory.
Sepertinya setelah pembubaran Berandalan Puritan, isu hangat lainnya
adalah sikap keras Purgatory untuk meluruskan bahwa komunitas MOGERZ
bukanlah komunitas fans club Purgatory.
Madmor salah satu lead
vocal dari Purgatory ketika di konfirmasi saat konser Purgatory di
daerah Bintaro Jakarta mengatakan bahwa Mogerz adalah kumpulan para
pecinta Rasulullah Saw.
“Jika ada yang mengatakan MOGERZ adalah
fans club Purgatory, maka mereka salah besar! Mogerz adalah komunitas
pecinta Rasulullah saw” begitu penjelasan Madmor salah satu vokalis
Purgatory.
Sesuai dengan kepanjangan dari kata M.O.G yaitu
Messenger Of God yang maksudnya adalah Rasulullah Saw ditambah dengan
kata belakang Lovers yang huruf s-nya di rubah jadi z maka jadilah kata
Mogerz itupun lahir dan Begitulah makna dan maksud dari kata MOGERZ itu
sendiri.
Salam Metal Satu Jari!
Dan
Dari sinilah semua dinamika itu semakin mengerucut, hingga akhirnya
kami mendapatkan info up date tentang komunitas metal satu jari.
Komunitas metal satu jari sendiri merupakan penggabungan dari berbagai
macam komunitas yang memiliki visi dan misi yang sama yaitu menjadikan
musik dan seni sebagai sarana syiar untuk membentengi generasi mudah
dari bahaya westernisasi pemikiran.
Metal satu jari ini memang
pertama kali di deklarasikan oleh Ombat dan Band Tengkorak di acara
Urban Garage Festival. dan dari nama inilah komunitas Berandalan
Puritan, MOGerz dan beberapa komunitas lain sepakat untuk berjabat
tangan dalam satu label METAL SATU JARI.
Dan untuk perkenalan
awal mereka telah membuat sebuah account group Facebook dengan nama
SALAM METAL SATU JARI! Yang kini telah berjumlah lebih dari 1000 orang
anggota pendukungnya. Namun untuk memaksimalkan perkembangannya.
Komunitas Metal Satu Jari menolak untuk hanya eksis di dunia maya.
Melalui
salah satu Event Organizer andalan Komunitas Metal Satu Jari yaitu
MOGERZ INFANTRY. Mereka menjawab semua kerinduan terhadap Urban Garage
Festival, maka MOGERZ INFANTRY akan menggelar acara konser tur APPROACH
DEEN AVOID SIN pada tanggal 25 Juli 2010 nanti di Out Door GOR Bulungan
Jakarta.
Tur yang akan melewati 10 kota di Indonesia ini, Insya
Alloh akan di gawangi oleh Tengkorak, Purgatory, Kodusa, Qishash,
Aftermath, Punk Muslim, Melodi Maker, The Roots Of Madinah, Killua,
Salameh Hamzah, Barathagut, End Of Journey, Multiple Personal Disorder
dan beberapa band yang masih dalam konfirmasi, bahkan nama Irfan Rotor
Sembiring-pun telah menjadi issue rahasia bahwa beliau akan menjadi
salah satu kejutan di acara ini. Betul atau tidaknya kita lihat saja
nanti!
Di Balik Approach Deen Avoid Sin
Punk
Muslim termasuk salah satu band terakhir yang konfirmasi untuk
bergabung. Beberapa kali SMS dari managemen Punk Muslim masuk ke redaksi
kami untuk menanyakan siapa dibalik acara Approach Deen Avoid Sin ini?
Namun kami mengklarifikasi bahwa portal berita RootsLineNews hanya
bertugas sebagai media untuk membantu promosi support acara ini.
Adapun
bocoran yang kami dapat adalah, semua pembiayaan acara ini disupport
dari biaya tur Purgatory keliling Pulau Jawa. Purgatory mendedikasikan
semua hasil royalty panggung dari tur keliling pulau jawa-nya kemarin
untuk membiayai acara APPROACH DEEN AVOID SIN.
“tadinya sih
sebenarnya kita mau patungan kolektifan, tapi ternyata Purgatory udah
ngasih dana infak total..ya sudah, yang harus kami lakukan selanjutnya
adalah mempersiapkan penampilan maksimal” begitu jawab Thufail Al
Ghifari disela sela kesibukan rekaman The Roots Of Madinah.
Bounty pemain bas Purgatory sendiri menjelaskan
“APPROACH
DEEN AVOID SIN ini acara bersama, kebetulan Purgatory dapat rejeki dari
tur sana sini, ya inilah untuk kebersamaan kita” begitu penjelasan
beliau ketika ditemui redaksi RootsLineNews di area parkir Masjid Agung
Al Azhar Jakarta Selatan.
“ya tapi tetap ada juga dana kolektif dari kawan – kawan pengisi acara” tambah Odoy ketua dari EO Mogerz Infantry.
Metal Satu Jari dan evolusi Mogerz dan Berandalan Puritan.
Bagi
kami sendiri. Tur Approach Deen Avoid Sin ini bukan hanya sebuah konser
biasa, tapi memang sarat makna dan kepentingan positif.
“Apalagi
kepentingan utama kami kalau bukan menjelaskan seluas luasnya betapa
busuk dan buruknya zionisme dengan semua invasinya baik militer maupun
pemikiran” begitu kalau penjelasan Boyoy Qishash.
Selain itu
juga, moment Approach Deen Avoid Sin inilah jawaban penting bagi
akselerasi perkembangan visi dan misi yang pernah di teriakan di Urban
Garage Festival maret 2010 lalu. Di sinilah fiksasi komunitas puritan
ini semakin solid terasa.
“esensi pembubaran Berandalan Puritan
itu sebenarnya bukan masalah isu perpecahan, tapi lebih kepada melatih
diri kita untuk tidak terjebak pada fanatisme symbol dan golongan..dan
strategi itu insya Alloh berhasil” tambah Thufail Al Ghifari.
Sedangkan
dari perwakilan Purgatory menjelaskan “Mogerz itu yang penting dilihat
bukan armpad(ikat lengan tanda mogerz)-nya saja, tapi lebih kepada iman
dan perilaku yang ngaku Mogerz. Makanya setiap yang mau pakai Armpad
selalu kami kasih tahu penjelasan apa itu MOGerz melalui kertas kecil
didalam kemasan armpad MOgerz yang mereka beli, keanggotaan MOGerz
sendiri tidak di nilai dari armpad tapi lebih kepada attitude kita
sebagai muslim”
Ombat vokalis band Tengkorak-pun tidak kalah
vocal. Beliau bilang “kalau gue lebih suka kita semua lepas dari semua
keterikatan label. Biar ngak kaku kayak partai politik atau ormas. Dan
ngak mudah disusupi. Yang penting kita udah tahu dengan siapa kita
berkordinasi dan kita jaga niat kita. Kalau semua niatnya karena Alloh
insya Alloh tidak akan nada perpecahan”
“ya gue ngerasa sih,
sekarang kita mau ganti nama pakai berandalan puritan kek, mogerz kek,
atau apapun saat ini sudah ngak ngaruh, karena kita udah lumayan
terlatih dalam pendewasaan dalam menghapi perbedaan pendapat dan
perpecahan selalu di kembalikan ke iman kita. Jadi label apapun menjadi
nomor dua, selama iman kita kuat, imanlah yang menyatukan kita walau
label harus gonta ganti pakai ini dan itu semuanya ngak ngaruh lagi
sekarang” begitu kalau mendengar jawaban ringan Arif Attack.
Tanggapan terhadap mereka yang kontra
Hadirnya
eksistensi Metal Satu Jari juga menuai kontra yang cukup banyak. Isu
untuk mempolitisir dan memecah belah komunitas metal, hingga cercaan sok
suci, munafik dan sebagainya juga bermunculan. Luthfi gitaris utama
Purgatory menanggapi dengan tegas
“kalau underground itu sebuah
gerakan anti kemapanan, kenapa harus ada kemapanan baru dengan pelabelan
seakan Underground itu harus pagan, harus setan, harus mabok dan
sebagainya”
“Lagipula jika seni adalah kejujuran, banyak orang
menganggap bahwa menulis syair mabuk, kebebasan, hedonism, satanic dan
sebagainya adalah kejujuran, begitupun kami, di musik kami memang jauh
dari budaya islam yang kaffah, karena kami menggunakan musik sebagai
media ekspresi kami, setidaknya dari titik inilah sebuah batu loncatan
di mulai, batu loncatan untuk terus memperbaiki diri. Kami memulai
motivasi itu dengan merubah format lagu dan musik kami..dan itulah
kejujuran bagi kami, itulah titik awalnya..itulah yang dimaksud TITIK
NOL dari proses APPROACH DEEN AVOID SIN itu sendiri” tambah Reno yang
merupakan gitaris Aftermath sekaligus Drumer dari The Roots Of Madinah.
“lo
suka lo datang, lo ngak suka ya ngak usah datang..gampangkan solusinya?
Hahahaha..lagian kenapa harus merasa terusik? Toh kita ngak ngusik
kok…metal satu jari punya definisi dan kulturnya sendiri, kalau ngak
setuju, ya boikot saja..insya Alloh saya jamin ngak ngaruh secuilpun
sama kami hahaha” jawab rapper Thufail Al Ghifari dengan santai.
Sedangkan kalau Rully Mix Mix drummer Aftermath Cuma bisa bilang “Kok mereka jadi norak begitu ya?”
Semua
boleh mengeluarkan pendapat. Tapi apapun bentuk penilaiannya, suka atau
tidak pada hakikatnya komunitas Metal Satu Jari telah eksis dan siap
tampil pada akhirnya. Sebuah kultur baru, warna baru dan semangat baru.
Setiap orang boleh bersikap pro dan kontra, namun keputusan akhirnya
tetap ada pada para pelaku dari jaringan metal satu jari ini.
Jika
mental dan karakter jati diri sudah kuat, apapun bentuk cercaan Metal
Satu Jari memang momok ancaman. Dan suka atau tidak, komunitas ini
sepertinya memang bukan Cuma sekedar musik saja, tapi sarat makna dan
pesan edukasi. Walau secara eksplisit pada bab aplikasi, setiap orang
berproses sesuai dengan kemampuannya masing – masing. Dan itulah salah
satu hakikat dakwah, yaitu memulai dari apa yang bisa kita mulai untuk
memperbaiki diri.
“Kami hanya takut kepada Alloh” begitu kalau statemen dari band Melody Maker.
Dan
inilah jawaban fase selanjutnya dari sebuah warna baru, Konser APPROACH
DEEN AVOID SIN ini adalah gerbang pembuka setelah pemanasan sederhana
di Urban Garage Festival maret lalu. Setiap yang tidak suka sangat
dipersilahkan untuk tidak datang, karena yang pastinya insya Alloh yang
datangpun tidak kalah banyak. Karena konfirmasi panitia hingga hari ini
para gerilyawan metal satu jari dari daerah luar Jabotabek-pun sudah
banyak yang konfirmasi dan member dukungan bahkan mereka janji akan
terbang ke Jakarta untuk tidak melewatkan momen ini.
Ya di
sinilah, dimana semua orang bisa belajar bersama mengenal dan
mengamalkan Islam (APPROACH DEEN) dan pelan pelan mengurangi dosa (AVOID
SIN). Disini tempat persaudaraan lahir karena ikatan iman, lahir karena
kepentingan hijrah, dimana setiap penghuninya hidup untuk saling
memotivasi dalam kebaikan. Tidak perduli apa kata orang, jika perkataan
itu hanya untuk melemahkan perjuangan ini, maka menutup kuping lebih
baik daripada meladeni kebodohan dengan sikap yang bodoh. Salut untuk
komunitas Metal Satu Jari..pencerahan dan sebuah gerakan yang dibangun
dari bahan dasar sebuah perubahan adalah warna tersendiri yang Insya
Alloh akan segera menginspirasi banyak orang yang haus akan motivasi
hijrah, sekaligus menjadi ancaman bagi mereka yang terus menerus
membanggakan kebatilan!
Sampai ketemu di 25 Juli
2010…RootsLineNews akan meliput total acara ini untuk para sahabat telah
memilih untuk bersama di kultur baru ini! Allahu Akbar! Dan di tempat
ini telah menunggu para pejuang tersebut antara lain Tengkorak,
Purgatory, Kodusa, Inner Beauty, Melodi Maker, Qishash, The Roots Of
Madinah, Aftermath, End Of Journey, Punk Muslim, Salameh Hamzah,
Killua,Multiple Personal Disorder dan Killua. Sampai ketemu dalam
gathering luar biasa ini!!