Karawitan |
Oke, kemarin malem, gue dapet masukan dari temen gue si arif bara. Ya katanya masukin lah tentang Kesenian Musik Garut nya. Tapi memang iya. Sejauh ini Danimonius memang lebih dominan bahas tentang kabar musik modern. Itupun lebih banyak kabar dari internasionalnya ketimbang musik lokal. Sebenernya gue sih sudah memikirkan hal itu, memang dari niatan awal Danimonius adalah untuk mengekspose musik Garut secara khusus, tapi lebih ke musik-musik indie. Sebelumnya gak kepikiran buat ngebahas musik tradisional, meskipun sebelumnya sempat posting tentang alat-alat tradisional sunda.
Oke sebagai anak asli Garut, gue seenggaknya punya tanggung jawab buat menjaga kekayaan seni Garut, terutama seni musik, karena gue suka musik, hehehe.
Penampilan Karawitan SMA 11 Garut
Gue disini gak akan terlalu bahas soal definisi, gue cuman mau nyampein pendapat gue tentang kesenian musik Garut. Sebetulnya ada banyak cara menjaga kesenian ini agar tetap lestari, misalnya aja mengkolaborasikan musik modrn dengan musik tradisional. Meskipun terdengar agak sulit tapi seenggaknya menggugah rasa kita untuk menggali kesenian itu terlebih dahulu sebelum kita mengimplementasikannya.
Beberapa band besar sudah banyak membuktikannya. Mereka sukses mengaransemen lagu lagu mereka dengan mengkolaborasikan musik daerah mereka, misalnya saja ada Burgerkill yang mengaransemen ulang lagu Tiga Titik Hitam dengan memasukan unsur kesenian sunda yaitu Karinding, sementara di Kalimantan ada Kapital yang memasukan untuk musik Dayak ke dalam musik mereka.
Gue rasa sudah banyak sih yang mencoba melakukan hal ini, sempat dulu di festival-festival atau di acara-acara musik indie di radio, banyak band-band yang mengkolaborasikan musik mereka dengan musik tradisional sunda. Seperti yang ini misalnya:
Penampilan SMK Negeri 2 Banjar di Acara Festival Musik Kolaborasi Garut
Sumber:
halamansebelas.tumblr.com
youtube.com
kknm.unpad.ac.id
No comments:
Post a Comment